Pagi itu, Sienna mengenakan kemeja putih sederhana dan celana bahan hitam. Matanya masih sembab, hasil dari malam penuh tangis yang ia lalui. Perjalanan menuju kantor dengan ojek online terasa lebih lama dari biasanya, mungkin karena pikirannya yang berat. Ketika motor yang ia tumpangi berhenti di lampu merah, sebuah mobil mewah melintas di jalur sebelah. Itu mobil Adrian. Adrian yang Dingin Di balik kemudi, Adrian dengan setelan jas birunya terlihat begitu sempurna, tetapi ekspresinya datar. Ia menoleh sekilas ke arah Sienna, cukup untuk membuat hati Sienna bergetar, tetapi tidak ada sapaan atau senyuman seperti biasanya. Hanya pandangan kosong sebelum ia mengalihkan perhatian kembali ke jalan. Sienna menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang hampir tumpah. "Apa aku sudah kehila