Bab 30. Membungkam Mulut sang Pelakor

1064 Kata

Pagi itu, Sienna memulai harinya dengan penuh semangat. Setelah membersihkan diri, ia memutuskan untuk memasak sarapan spesial. Ini adalah pertama kalinya ia menyiapkan sarapan untuk Adrian, sebagai bentuk perhatiannya yang tulus. Dengan hati-hati, ia menyusun roti panggang, telur dadar, dan secangkir kopi hangat, lalu meninggalkan catatan kecil di sampingnya sebelum berangkat bekerja. Sienna memilih menggunakan ojek online untuk menghemat pengeluaran. Setibanya di depan lobi kantor, ia turun dari motor dengan senyum ringan. Namun, pandangan tajam dan senyum mengejek dari Renita langsung menyambutnya. Renita terlihat sangat percaya diri, mengenakan gaun mahal, sementara tangannya erat menggenggam lengan Ardha yang berdiri di sisinya. Saat mereka bertemu di lift, Renita membuka percakapan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN