Renita dengan wajah penuh kekhawatiran melangkah menuju ruang kerja Devan. Dia tahu, berbicara langsung dengan Devan adalah satu-satunya cara untuk mencari solusi atas ancaman misterius yang terus menghantuinya. Ketukan pelan di pintu diikuti suara Devan yang mempersilakan masuk membuat Renita semakin gugup. "Ada apa, Renita? Kamu terlihat tidak tenang," tanya Devan sambil menatapnya tajam. Renita menutup pintu dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang mendengar. "Devan, aku harus membicarakan sesuatu yang serius. Aku terus mendapat ancaman dari seseorang yang tahu tentang hubungan kita. Orang itu tahu semuanya, bahkan... bahkan mengancam akan memberitahu Ardha." Devan berdiri, mencoba menenangkan Renita yang hampir menangis. "Ren, tenang. Kita akan cari tahu siapa yang melakukan ini.