Pertemuan pertama Aku mencoba membelah keramaian bakso Pak De Timbul yang selalu dipenuhi murid-murid kalau bel istirahat sudah berbunyi, beberapa murid dari kelas sebelah berebut meminta bakso untuk mengganjal perut yang sudah lapar setelah beberapa jam berkutat dengan pelajaran. "Permisi... spadaaaa... minggir... gue mau pesan bakso!" aku berusaha menyempil di antara mereka meski tubuhku bisa dibilang dua kali dari tubuh mereka. "Sean, sabar napa! Antri!" teriak Gabby yang badannya tak kalah besar dariku, aku acuh dan kembali menerobos keramaian hingga akhirnya aku berdiri tepat di depan Pak De Timbul yang sudah menatapku dengan tatapan mengancam karena menyerobot antrian. "Hehehehe bakso dua mangkok nggak pakai sayur, nggak pakai mecin, nggak pakai bawang goreng, saosnya