Ingin Kabur

1136 Kata
Sejak hari itu tania menghindar dari sean dan abraham , ia tidak perduli apa yang di katakan abraham ataupun sean saat ini . ia sangat kecewa kenapa sean menjadikan nya objek kontrak nya bersama abraham . " eric, kau harus bisa membawa ku pergi dari rumah itu " timpal tania saat ia berusaha mencuri waktu untuk sekedar bertemu dengan kekasihnya,tampak raut wajah eric mengembang bahagia karna permintaan tania yang ingin kabur bersamanya " kau ingin kabur bersama ku ?" tanya eric meyakinkan tania yang masih menatapnya dengan tatapan nanar, tania lama memandangi wajah eric hingga akhirnya ia memilih setuju pada eric dan ingin eric membawanya pergi . " tapi aku punya satu syarat" ujar tania kepada eric ,eric mendekatkan diri kepada tania yang memasang wajah serius . " aku ingin kau bisa membawaku pergi tepat di hari pernikahan ku" ujar tania terlihat sangat serius dengan keinginannya. " kau yakin ? kalau aku gagal kau akan menikah dengan pria b******k itu" ucap eric dengan ragu, tania memegangi lembut tangan pria itu lalu memeluk nya. " aku yakin kau bisa membawa ku, aku tidak bisa menikah dengan sean " ucap tania lirih dan pelan kepada eric. pria itu merasakan hatinya tergerak sedikit melihat perlakuan tania , ada rasa kasian di hatinya tapi bayangan keluarga nya dulu begitu membuatnya kini kesepian dan malah ingin segera menghancurkan abraham melalui tania , kalau ia berhasil maka abrahan dan sean pesaing bisnis nya itu akan sangat malu dan menderita ,karna itu eric akan mencoba apa yang di inginkan tania terhadapnya . sejak pertemuan itu ,tania membuat seolah-olah kalau ia menerima pernikahan itu , ia memilih gaun ,undagan dan dekorasi sesuai keinginan nya bersama sean. " kau mau makan ?" tanya sean sangat lembut kepada tania " ya..aku sangat lapar sean" ucap tania lalu memilih melihat kagum ke arah gaun indah berwarna putih disana.  sean melihat kalau tania menyukai gaun itu lalu ia diam-diam membelikan gaun itu untuk tania .  tapi pria pengecut itu takut untuk memberikan hadiah itu tepat dikala itu juga ,ia akan memberikan hadiah itu nanti setelah mereka resmi menikah .  tania berjalan dengan  cepat menuruni tangga tapi sepertinya dewi cupit sangat ingin melihat mereka beromance ria , hak sepatu yang di pakai tania patah dan sean sigap menangkap tubuh mungil itu dengan tangan kekar miliknya tanpa ragu.  tania tanpa sadar melingkarkan tangannya di leher sean menahan agar ia tidak terjatuh , mata biru mereka saling beradu dan mengalirkan perasaan berbeda antara  sean dan tania, sean tersadar dan membantu tania untuk bangkit . tania sedikit terpesona dengan sean yang mampu bersikap lembut dan ia sejujurnya baik di mata tania hanya saja ia masih belum terima kalau ia akhirnya di jadikan bahan kontrak antara ayah nya sendiri dan sean. tania melepas sepatunya dan mengecek sepatu miliknya , ia frustasi saat melihat sepatunya tidak akan bisa di perbaiki tania membuka sepatu satunya lagi lalu ia berjalan tanpa alas kaki,sean menahan lengan tania. " kau kenapa berjalan tanpa alas kaki tania" tanya sean dengan suara heran " apa kau buta sean ? sepatu ku rusak" ucap tania dengan suara lantang ,sean diam lalu ia memperhatikan keluar jarak mobil masih sedikit jauh kaki tania akan terluka kalau ia memaksa seperti itu , pria itu tiba-tiba mendekat dan menggendong tania dengan enteng. " ehh ehh..seann lepas.. kau aku bisa jalan sendiri" ucap tania mencoba menggoyang-goyangkan tubuhnya " diam atau kau akan malu" ucap sean  dengan pandangan yakin dan lurus kedepan , bagaimana tidak orang-orang disana memperhatikan mereka dengan tatapan iri dan terpesona . tania menutup wajahnya dengan kedua tangannya karna malu ia semakin kesal dengan tingkah sean yang seenaknya terhadap dirinya.  tania mengintip dan melihat keadaan mulai sepi , " sean turunkan aku" ucap tania dengan nada kasar " kaki mu bisa terluka tania,sedikit lagi kita sampai" ucap sean tanpa memperdulikan ucapan tania " sean turunkan aku , cepat sean " sean kesal saat tania terus meminta nya untuk di turunkan ,sean langsung menurunkan gadis itu lalu menatapnya. " apa kau tidak bisa sedikit saja faham ? hah ? aku hanya membantu mu" ujar sean dengan nada sedikit kecewa " aku tidak butuh bantuan mu" ucap tania kesal " oke ..baiklah silahkan usaha sendiri " ucap sean lalu meninggalkan tania disana , tania melihat sean pergi ia kesal dan berteriak kesal kepada sean . sean tidak memperdulikannya dan masuk ke mobil seraya menunggu tania berjalan sendiri ke arah mobil. sementara tania berjalan dengan pelan ,kakinya kepanasan dan terkena kerikil tajam siap menujuk kakinya . " siall.. pria sial malah meninggalkan ku" ucap tania kesal tanpa menyadari kesalahan yang ia perbuat sendiri , ia akhirnya sampai dan masuk ke dalam mobil sean dengan kesal , sean melihat kaki tania terdapat luka kecil pria itu mencoba untuk tidak peduli ,ia melajukan mobilnya seraya sesekali melirik ke arah kaki tania hingga akhirnya ia tidak tahan dan mencari apotik dan memberhentikan mobilnya , ia masuk ke apotik tanpa bicara sepatah katapun dengan tania , tania memperhatikan sean hingga ia keluar dari apotik , pria itu langsung membuka pintu mobil di arah tania dan menarik kaki gadis itu lembut, tania sempat berontak tapi sean kuat menarik kaki tania lalu mengobati dan membersihkan luka tania , gadis itu memperhatikan sean dengan seksama ,ia menyadari sean sangat perhatian terhadap dirinya . " wah... hebat kau sean selain menjadi rival bisnis ku kau mencoba menggoda gadis ku?" tanya eric yang muncul di sisi sean . " eric ?" tania terkejut dengan kedapatangan eric disana ,sean menyelesaikan pekerjaannya mengobati kaki tania lalu ia melihat ke arah eric dengan wajah sinis. "menggoda ? kau tidak salah bicara ?" tanya sean dengan nada dingin , tania memandangi mereka secara bergantian ,saat itu suasana mulai memanas eric mendekatkan diri ke arah sean yang notabene bertubuh lebih kekar dari pada eric . " tania , turunlah aku akan mengantar mu pulang" ucap eric dengan nada sedikit marah . " dia akan pulang bersama ku,dia calon istriku" ucapan sean keluar begitu saja dari bibirnya . eric tersenyum dengan wajah sinis ke arah eric lalu memukul wajah sean dengan keras tampak sudur bibir sean terluka karna eric. " sean" tania menyebut nama sean membuat eric memicingkan mata ke arah eric,tania turun dari mobil sean . " sean kau duluan saja ,aku akan pulang dengan eric" ucap tania lalu ia berjalan dengan kaki berjinjit ke arah eric , seketika wajah menang eric  itu mengembang ke arah sean lalu ia membantu tania untuk masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan sean disana. sean melihat mobil eric hingga menjauhinya seraya memegangi sudut bibir yang sakit.  sean nemilih untuk tidak ke rumah abraham karna ia tidak ingin tania akan mendapat masalah kalau ia kembali tanpa tania saat ini, fikiran sean kacau ia merasakan sakit di dadanya saat tania lebih memilih pergi bersama eric . entah apa yang ia rasakan bahkan sean sendiri belum memahami nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN