kemarin tanpa di sangka tania bertemu dengan sosok wanita yang mirip dengan sheril mantan kekasih sean ,ia cepat menghubungi sean dan ingin menanyakan sesuatu kepada pria itu .
" ada perlu apa ?" tanya sean heran ketika melihat tania memasang wajah bingung , tania menatap dalam wajah sean ,ia masih ragu untuk menanyakan langsung soal sheril itu akan mengundang kecurigaan , lebih baik ia harus mencari tau lebih banyak dulu tentang sean dan sheril yang sebenarnya.
" ah..tidak aku hanya takut untuk pergi ke kampus sendiri kau bisa mengantar ku ?" tanya tania dengan wajah manja
" ya ampun tania , aku kira ada apa kau menelpon ku dengan panik tadi , baiklah ayo aku akan antar " ujar sean lalu mengajak tania masuk ke mobilnya
" ahh sean.. kau sudah makan tadi ?" tanya tania sambil tersenyum , sean tersenyum ke arah tania membuat jantung tania sedikit berdenyut .
" kau mau traktir aku ?" ucap sean dengan nada meledek
" yaaa... makan siang nanti bisa ?" tanya tania dengan percaya diri
" okee!" balas sean singkat , tania masih melihat wajah sean dengan seksama .
" bagaimana bisa aku menanyakan masa lalu yang sangat ia cintai , sementara aku merasakan sesuatu terhadapnya. kalau aku memberitahunya apa sean akan meninggalkan ku ?" batin tania berkecamuk dengan pernyataan bodoh barusan membuat ia ragu untuk mengatakan sejujurnya kepada sean ..
" kau kenapa menatap ku?" ucapan sean membuyarkan lamunan tania .
" ahh tidak .. aku ingin bertanya sedikit , sebenarnya bagaimana cerita sheril bisa meninggal sean ?" tanya tania membuat sean melebihkan nafas panjang .
" ahh... tania kau sepertinya ingin tau sesuatu " ucap sean
" tidak tidak aku hanya penasaran " ujar tania seraya terbata-bata
" aku juga masih belum faham motif nya , itu terjadi karna kecelakaan atau kesengajaan ... " sean terdiam sejenak memikirkan serangkaian cerita.
" waktu itu aku masih muda , bahkan lebih muda dari mu sekarang aku menjalin hubungan dengan sheril awalnya biasa saja ,tapi setelah 1 setengah tahun sifatnya berubah dan kadang hobby marah-marah tanpa sebab, hari itu aku hanya ingin mengajaknya pergi tapi aku malah meninggalkannya dan berjalan terlebih dahulu saat itu mobil melintas dengan kecepatan tinggi dan menabrak sheril , aku merasakan denyut jantungnya berhenti saat itu dan segera membawanya ke rumah sakit tapi orang tua sheril malah melarang ku untuk bertemu dengannya , keesokan harinya aku berusaha mendatangi rumah sakit dan sheril di nyatakan meninggal . aku berusaha mencari info tapi tidak sedikitpun aku dapatkan ,karna hal itu aku frustasi dan menutup diri ku serta memilih untuk pindah ke luar negri " ujar sean dengan suara parau , tania menahan dadanya ia merasakan sakit yang luar biasa , tania merasakan sesuatu hal lain terjadi pada sheril , tapi kalau sheril tidak mati kenapa wanita itu tidak mencari sean ? bukannya seharusnya ia mencari sean ?
" sean... cerita mu menurutku penuh kejanggalan" ucap tania berusaha jujur
" yaa.. aku juga merasakan hal yang sama , tapi yang aku lihat saat itu nyata tania . aku melihat sendiri kalau sheril di tabrak mobil" ucap sean dengan nada parau
" kau tidak mencari tau semua itu lagi sean ?" tanya tania penasaran
" aku tidak menemukan petunjuk sedikit pun soal sheril sejak hari itu" ucapan sean seakan membuat d**a tania sesak dan takut
" bagaimana kalah ternyata sheril masih hidup ? apa kau akan kembali padanya ?" tanya tania tiba-tiba ke arah sean
" tania.. aku rasa pembahasan kita cukup sampai disini saja " timpal sean seakan kesal dengan pertanyaan tania , gadis itu lalu memilih diam hingga ia sampai ke kampus .
" wanita seperti apa aku ini ? aku bahkan menyembunyikan apa yang aku lihat kemarin kepada sean" batin tania menahan kekesalannya terhadap diri sendiri.
Tania masuk ke dalam kelas hari ini terlambat , saat di pintu ia melihat satu pemandangan yang sangat membuat dirinya syok
" wahh..kau mahasiswi disini juga ? silahkan masuk,aku dosen baru disini" ucap seorang wanita dengan suara sangat lembut dan anggun
" kau ??" tanya tania dengan tidak sopan dan menatap wanita itu dengan penuh rasa heran , wanita itu benar mirip dengan sheril .
" kamu silahkan duduk " ujar wanita itu membuat tania duduk di tempatnya dan memperhatikan dengan seksama
" kenalkan nama ku sheril , sheril ferenika aku lahir di prancis tapi aku mengawali karirku di inggris ,setelah menjadi dosen di inggris aku memilih kembali kemari" ujar sheril dengan nada mantap dan pasti , seketika tania terdiam ini betul-betul sheril,fikirannya kacau .
" bagaimana ini ? , aku harus bagaimana ?" batin tania dalam hati sambil menatap kosong ke arah sheril yang terus memperkenalkan dirinya kepada yang lain .
" oh ya kau yang tadi terlambat ,bisa ikut aku sebentar ?" tanya sheril dengan nada pelan , semua mata tertuju ke arah tania , tania perlahan bangkit dan mengangguk pelan ,ia terpaksa harus ikut keluar bersama sheril selaku dosennya
sheril tersenyum sinis dengan tatapan yang lekat ke arah nya
" kau tania kan ?" pertanyaan itu terlontar membuat tania heran ,bagaimana wanita ini tau tentang dirinya
" aku tau tentang diri mu dan aku peringatan ,jangan mencoba mendekati sean atau aku tidak segan-segan membunuh " ucapan mengerikan yang terlontar dari sheril begitu menakutkan ,itu bukan seperti dirinya yang di ceritakan sean , sungguh sean mengatakan kalau pribadi seril sangat baik dan lembut bukan tipe wanita yang bicara sembarang apalagi bicara soal pembunuhan .
" kau yakin kalau kau adalah sheril ?" tanya tania dengan wajah menantang
" wahhh..kau tau siapa diri ku ternyata , sean sepertinya banyak bercerita tentang ku ya ? , baik kita lanjutkan pelajaran ingat aku disini untuk mengawasi mu" ucap sheril kembali dengan wajah penuh kemenangan
" aku tidak takut pada mu sheril" ucap tania dengan nada menantang , mata tania yang tajam seakan membuat ancaman kepada sheril
" baiklah..kau anak kecil tidak tau apapun" ucap sheril lalu masuk dan meninggalkan tania ,ia masuk kembali sambil menebar senyuman palsu ke arah siswa dan siswinya.
sementara tania menahan rasa takutnya kenapa ia harus berhadapan dengan wanita ini disini , bagaimana ia harus menjalani masa kuliah nya yang tinggal sedikit lagi.