Hai, aku Arslan Cealach. Narator dari kisah ini. Sekarang Tuan dan Puan akan saya persembahkan babak kedelapan belas dari epik panjang kisah perjalanan serta petualangan para manusia yang telah berubah menjadi sosok leveler. Melalui bab yang memiliki tajuk dengan judul...
Situasi jadi semakin tidak bisa dikendalikan baik untuk Luke maupun rekan barunya yang seperti sudah berada di ambang kematian karena tidak kuasa menahan siksaan rasa kehausan! Hal seperti apa lagi yang akan mereka lalui setelah ini? Sanggupkah mereka melewati semuanya? Apa yang akan para leveler lain lewati selanjutnya? Mampukah Luke dan rekan barunya terus bertahan tanpa melakukan pengorbanan apa pun? Untuk mendapatkan masa depan yang selalu mereka harapkan. Karena setiap ujian sejatinya tak selalu mengenai betapa kuat atau tidak yang seperi ini atau yang seperti itu. Tapi, juga mengenai penguasaan diri kita pada kesadaran akan perwujudan diri sendiri. Yang tidak mengenal batasan. Dan juga tidak memiliki tepian. Seperti itulah sejatinya seorang manusia harus bersikap untuk menjalani kehidupan mereka. Karena tidak ada kebahagiaan yang gratis atau cuma-cuma di dunia. Dunia yang fana dan juga busuk serta tidak ada apa-apanya ini.
+++++++
“AKU TIDAK AKAN PERNAH BIARKAN DIRIMU MATI SEPERTI INI DALAM KONDISI TIDAK JELAS BEGINI, SETH!” balas Luke berteriak kencang. Tanpa sedikit pun ragu meninggikan oktaf suara sampai ke puncak. Untuk sekedar menunjukkan betapa serius ia dengan ucapannya. Yah, biar saja.
“Oh ya? Apakah memang benar seperti itu? Apa kau seriuuusss???” tanya Seth dengan wajah meledek (yang tentu saja sangat mengerikan karena seluruh wajahnya tengah ditutupi oleh merahnya cairan kehidupan yang bernama... darah).
Luke memutuskan untuk tak lagi memberi alasan. Kelihatannya takpedulipada apa lagi yang akan ia katakan. Seth tidak akan pernah mempercayainya. Lagipula semua memang sudah terjadi. Dan Luke sendiri tak bisa berlari dari realita yang harus ia hadapi.
Tapi, apa yang sedang terjadi?
Luke membelalakkan kedua bola mata sampai ke titik di mana ia tak bisa membuka jauh lebih besar lagi atau bola matanya akan mecuat keluar dari rongga tengkorak. Tentu akan sangat mengerikan sampai sesuatu seperti itu terjadi di tengan situasi yang ia hadapi kini. Sekali dua kali ia kucek netra untuk memastikan apa yang saat itu tengah ia saksikan.
Tubuh pemuda itu yang awalnya sudah hancur di beberapa bagian. Secara tiba-tiba bertransformasi menjadi rupa yang berbeda bentuknya. Di sisi kedua tangan pemuda itu muncul beberapa duri panjang yang pipih serta tajam. Kakinya tumbuh tinggi tampak memanjang dan mengecil di bagian bawah, namun semakin besar di bagian atas. Seperti kaki seekor kanguru. Tidak selesai di sana. Muncul banyak sisik yang memiliki bentuk seperti lempeng besi di sekujur tubuhnya. Kuku kaki dan tangan yang memanjang dan runcing bagaikan pedang. Di belakang tubuhnya pun tumbuh ekor panjang dan ramping yang sudah seperti sebuah cemeti. Yang paling mengerikan dari semua transformasi di tubuh pemuda Asia Tenggara itu. Adalah bahwa wajahnya pun ikut berubah… KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK KRRTK... menjadi seperti kepala seekor buaya… biawak atau monster kadal mungkin.
Eh? Apa sih yang sebenarnya sedang terjadi saat ini? Di mana Seth? Makhluk apa lagi yang ada di depanku sekarang. Oh Tuhan, tanya Luke dalam hati. Ia langsung mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berlari dari makhluk mengerikan itu. terlepas dari makhluk apa pun ia sebenarnya. Sekarang rasanya sudah bisa ia pastikan jkaSeth yang ia saksikan sebelumnya. Merupakan produk “khayalan” dari kesadarannya. Atau hanya makhluk penguji penghuni Ceantar Ghleann Dail yang lain. Cara bergerak makhluk itu sangat mengerikan. Seperti hantu perempuan yang ada di dalam salah satu film horor Jepang terkenal. Dengan kaki yang berwujud seperti kaki kuda, tapi sendinya membuat ia tertekuk bagian ke depan. Seperti itulah. Gerakannya terpatah-patah dan luar biasa creepy. Ditambah cairan kental berwarna hijau seperti ingus berbau tidak sedap yang keluar dari tiap sela sisiknya.
Sangat menjijikkan. Benar-benar menjijikkan. Seperti tidak ada hal lain yang lebih menjijikkan dari makhluk itu yang pernah Luke saksikan.
Beberapa saat yang lalu ia memang sempat terjerumus dalam jurang mellow karena perasaan duka akibat kehilangan Seth yang seolah dibangunkan paksa. Tapi, setelah bertemu dengan monster busuk yang mengambil rupa Seth untuk mempermainkan perasaannya. Rasa duka itu berubah menjadi amarah yang sangat tak terhingga adanya. Menyebabkan langkahnya yang tadi 5L (lemah, lunglai, lesu, lemas, dan letih) berubah jadi semakin cepat dan penuh dengan tenaga. Seluruh emosi itu seperti bahan bakar gratis untuk energi yang tadi sempat terkucur habis. Tak ayal membuat ia sampai lupa pada semua rasa haus dan dahaga yang sempat menerpa.
Young Soo di tempatnya menunggu masih merasa sangat lemah. Tapi, ia yakin masih bisa bertahan hidup sampai Luke kembali.
Kembali.
Drap drap drap drap drap drap drap. Luke benar-benar kembali dengan langkah seribu dan langsung membopong tubuhnya di bagian depan tubuh sudah seperti gaya menggendong ala tuan putri.
“A… da apa ini? Apa gerangan yang terjadi??” tanya Young Soo lemah. Luke tak menjawab. Young Soo melirik sendiri ke bagian belakang mereka. Dan melihat sesosok monster yang belum pernah ia saksikan dalam mitologi mana pun di dunia tengah mengejar mereka dengan kekuatan penuh.
Drap drap drap drap drap drap drap drap drap drap drap.
“Sekarang cepat beritahu aku bagaimana cara kau menghalau batu yang waktu itu akan menimpaku!” pinta Luke.
Young Soo diam saja. Melirik ke arah monster mengerikan yang mengejar mereka. Haruskah ia katakan pada pemuda bule itu? Haruskah ia bocorkan rahasia yang sudah membuatnya mampu bertahan sampai “sejauh” itu?
Pemuda Asia Timur itu melanjutkan kediamannya. Saat itu tak ada lagi kata yang muncul di antara mereka.
“Cih.”
+++++++
"Suara siapa itu? Apakah suara suatu entitas yang nyata... atau ternyata hanya suara yang berasal dari alam bawah sadarnya sendiri yang sudah mulai gila? Untuk saat ini ia memang belum mengetahui apa yang jadi jawabannya. Tapi, ia memiliki tekad untuk tetap berjuang dengan semangat perjuangan yang ia percaya.
“Apa tujuan dari semua kejadian yang tengah menimpa ratusan... tidak, tentu saja tidak, tapi ribuan manusia yang dipaksa untuk berubah menjadi seorang pejuang bernama leveler itu? Misteri apa yang sebenarnya tersimpan di alam semesta luas ini yang belum kita ketahui? Yang pastinya belum sempat digali semua oleh para manusia..."