Flora tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Hampir di setiap bagian tubuhnya terdapat jejak-jejak percintaan yang ditinggalkan suaminya semalam. Sesuai dengan yang dikatakan Flora sebelumnya, mereka terus melewati malam panas dengan gaya baru yang sedang ingin dicoba Flora. Hasilnya ajaib, Flora tak lagi mual pagi ini. Kondisinya bahkan jauh lebih segar dan ceria dari biasanya. Sama sekali tak ada sisa-sisa kelelahan karena perhelatan panjang yang mereka lakukan, seperti sebelum-sebelumnya. "Sayang, ngapain berdiri di sini terus? Emang nggak lapar?" Sakti muncul dan memeluk istrinya dari belakang. "Lihat nih, hasil maha karya kamu Mas." Mengusap leher, dadaa, dan juga perutnya di mana tanda keunguan itu terukir jelas di kulitnya yang putih. Kekehan Sakti terdengar mengejek di