"Ada apa?" Fatih berjengit kaget ketika seseorang mengusap lengannya dari belakang. "Tidak ada. Aku hanya merasa sedikit kurang enak badan." "Mau aku panggilkan dokter, atau mau minum obat," kata Agni, panik. "Nggak usah, palingan nanti juga baikan," tolak Fatih. Bukan fisiknya yang terluka, tapi hatinya, jadi mana bisa disembuhkan oleh dokter atau obat-obatan. "Ya udah kalau gitu mending kita pulang aja, lebih baik kamu istirahat di rumah," bujuk Agni. "Aku nggak apa-apa. Udah sana, katanya ada rapat penting." "Tapi kamu sakit Mas." "Aku cuma butuh istirahat. Biarin aku tidur di kamar, nanti juga sembuh. Udah sana, nggak enak membuat orang-orang menunggu." "Yakin nih?" "Iya, Sayang." "Ya udah. Aku selesaikan kerjaanku dulu, habis itu kita pulang cepet aja ya." Fatih menganggu