Bab. 47

1421 Kata

Flora menekan kontak ayahnya, lalu memberikan ponselnya pada Sakti ketika panggilan telah tersambung. Sakti menatap tajam ke arah Flora. "Kenapa?" Tanya Flora, merasa ada yang tidak beres karena raut wajah Sakti terus berubah-ubah. Sakti menatap ponsel lalu bergantian menatap wajah Flora. "Kenapa Kak?" Sakti menggeleng, lalu mengembalikan benda pipih itu pada Flora. "Tadi sempet terhubung, tapi nggak ada suara selain hanya gemerisik, nggak tahu suara berisik apaan." Flora mengerutkan kening, dilihatnya panggilan sudah berakhir. Ia memutuskan untuk kembali menelepon ayahnya. "Sebentar ya," ucapnya pada Sakti. "Aku ke toilet dulu." Flora mengangguk. "Halo, Ayah?" "Iya Sayang, maaf tadi ayah lagi di kamar mandi. Ayah nggak nyadar udah ngangkat teleponnya, tapi nggak sengaja Ayah mat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN