Sakti duduk di meja kerjanya, helaan napas panjang sesekali terdengar. Setumpuk dokumen di hadapannya begitu menyita tenaganya. "Udah malam, bisa dilanjutkan besok kan, Sayang." Wanita cantik yang tak pernah lelah memberikan cinta dan kasih sayangnya pada Sakti, berdiri di ambang pintu. Bian yang mulai disergap rasa kantuk pun berjengit. "Lho, Mama belum tidur?" "Mama baru aja ambil minum buat papamu, tadi pas lewat Mama lihat lampu ruangan ini masih nyala. Dilanjutin buat besok aja, Mama nggak mau kamu kecapekan." "Iya Ma, tanggung ini bentar lagi juga kelar." "Udah jam satu, mau tidur jam berapa kamu? Kasihan Bian juga, kan?" "Aku nggak apa-apa kok Tante, udah biasa," ringis Bian. "Ya Mamaku Sayang. Ini udah kelar nih." "Ya udah Mama ke kamar dulu. Langsung tidur nanti begitu ke