Menantikan Keajaiban

1879 Kata

Jantung Fatih berpacu lebih cepat saat tak mendapati ada satu orang pun ada di rumah itu. Ia berlarian bak orang gila, tak ada satu tempat pun yang lolos dari pemeriksaannya hingga pada akhirnya pria itu terjatuh di lantai. "Bod0h, aku memang bod0h! Bagaimana bisa aku membiarkan mereka tanpa penjagaan sedikitpun? Ke mana perginya mereka, ya Tuhan ..." Fatih menjambak rambutnya kasar. Awalnya Fatih sengaja tak menaruh anak buahnya untuk berjaga di sana karena takut hal itu akan terlihat mencolok dan menimbulkan kecurigaan. Tahu akan berakhir kacau seperti ini, rasanya Fatih sangat menyesali kebodohannya. Tak ingin terlalu lama berlarut-larut, Fatih pun bangkit. Menghubungi anak buahnya melalui sambungan telepon dan meminta mereka mencari Flora secepatnya. Masih dengan napas memburu, Fat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN