Sebuah Bukti

2315 Kata

"Kak, kenapa sih tiap ada pertemuan penting dengan klien, Agni pasti nyuruh kita untuk menemuinya? Yang atasan di sini sebenarnya siapa? Kenapa dia selalu membuat kita sengsara dengan berkeliaran ke sana ke mari. Kalau sampai kita mendapatkan kerja sama ini, yang untung kan dia juga." Flora terus menggerutu. Siang itu mereka baru saja selesai menemui klien untuk membahas rencana kerjasama antara kedua belah pihak perusahaan. "Duduk dulu, kamu pasti capek." Menarik satu kursi, Sakti membimbing kekasihnya itu untuk duduk. "Minum dulu, biar aku pesan makan siang ya," imbuhnya. Ajaib. Flora langsung diam usai meneguk cairan hampir separuh dari badan botol. "Kasihan banget kesayanganku, kecapekan ya?" Sakti terkekeh sambil mengusap puncak kepala Flora. "Masih ada satu pertemuan lagi Flo."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN