Flora membuka matanya pelan. Bumi masih belum sepenuhnya terang, udara dingin dilapisi kabut tipis. Ketika menoleh ke samping, hampir saja Flora menjerit menyadari dirinya tengah berada dalam dekapan seorang pria. "Huh!" Helaan napas panjang terdengar. Terkadang Flora melupakan statusnya yang kini telah berubah menjadi seorang istri. Kedua sudut bibir wanita itu terangkat. Flora membawa jemarinya menelusuri rahang Sakti. 'Kau memang sangat tampan Kak.' Flora masih terus mengusap pipi pria yang kini telah menjadi suaminya. Puas memainkan jarinya, Flora membenamkan kepalanya di d**a Sakti, menghirup aroma tubuh Sakti dalam-dalam. Hampir saja Sakti tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Ya, semua yang dilakukan Flora padanya tak luput dari penglihatannya. Sakti sengaja berpura-pura