Fatih terkesiap saat bahunya disentuh oleh seseorang, lamunannya buyar. Ia pun menoleh, melempar senyum pada pria paruh baya yang juga tengah tersenyum padanya. "Anda?" "Ehm, saya saudara Flora. Kakak ipar dia lebih tepatnya," kata Fatih. "Oh, begitu. Saya Wisnu, dan ini istri saya Tania, kami orang tuanya Sakti. Mertuanya Flora." Duar. Tubuh Sakti menegang, ia menatap Wisnu tanpa berkedip. "Mertua? Maksudnya?" Tangannya kaku hingga memerlukan waktu cukup lama untuknya membalas jabatan tangan Wisnu dan Tania. "Iya." Wisnu duduk tepat di sebelah Fatih. "Anda pasti ..." "Tidak perlu berbicara formal begini, saya akan panggil Anda Om, dan Om bisa panggil saya Fatih saja," kata Fatih. "Baiklah. Kamu pasti sudah tahu apa yang terjadi pada Flora kan?" Fatih mengangguk. "Dia itu diculik