"Gimana Tih, masih belum ada kabar soal Agni? Harusnya kamu bisa lebih waspada, dia itu perempuan licik, sama seperti ibunya. Nggak seharusnya kamu percaya omongan dia gitu aja." Lidya duduk melipat kaki dengan tangan terlipat di depan dadaa. "Ma, udah lah! Mama bukannya menghibur malahan nambah runyam masalah aja," tegur Bowo. Fatih memijit pangkal hidungnya. Seharian ini dia sudah seperti orang gila yang ke sana ke mari tanpa tujuan, dan dia baru merasakan efeknya sekarang. Bukan hanya sakit kepala, ia juga demam. "Aku udah coba cari tahu Ma, tapi nggak ada satupun anak buahku yang berhasil mendapatkan informasi mengenai keberadaan Flora dan ayahnya." Fatih angkat bicara. "Heran Mama, nggak anak nggak emaknya, sama-sama jahat. Mereka pasti sudah merencanakan ini dengan sangat matang,