Tak Mau Tahu

2112 Kata

Matahari masih malu-malu menampakkan diri, desau angin menggugurkan dedaunan yang menguning. Flora menuruni kasurnya dan langsung membersihkan diri. Dengan rambut yang masih terbungkus handuk, ia melangkahkan kakinya ke dapur. "Tehnya Non." Sri menyodorkan secangkir teh pada Flora. "Terima kasih ya Bi, padahal aku udah nggak bisa gaji Bibi, tapi Bibi masih bertahan sama aku." "Non Flora ini ngomong apa, Non sendiri yang bilang kalau kita ini keluarga kan? Jangan memikirkan hal yang nggak penting Non, karena saat ini kita harus sama-sama saling menguatkan." Sri menyahut. "Aku nggak tahu harus ngomong apa lagi sama Bibi, terima kasih ya." Sri membalas pelukan Flora, menepuk punggung gadis itu lembut, lalu dengan cepat menyeka sudut matanya sebelum cairan bening yang menggenang itu luruh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN