Malam menjelang, Carla masih tertidur nyenyak. Malah saat ini, badannya terasa hangat. Tidak ada yang terjadi siang tadi. Karena setelah mengatakan ingin memiliki anak, Carla kembali tertidur sangat nyenyak sekali. Ibu sudah kembali sedari sore, hanya berselang sepuluh menit dari Shanum yang pulang dari sekolah. Jam delapan malam Carla terbangun dan tidak mendapati Faqih di dekatnya. Dia lalu bangun dan bersandar. Memperhatikan tangannya yang sudah dibalut perban. Mungkin Faqih lakukan saat dia tertidur tadi. Carla tersenyum akan hal itu. Tapi sedetik kemudian. Daia mulai termenung. Mengingat bagaimana hormonnya yang naik saat bersama Faqih tadi. Rasanya sangat malu sekali. Tapi, keinginan untuk memiliki seorang anak, membuatnya membuang sejenak rasa malu itu. Carla berpikir, mungkin,