Rafi Waktu berlalu seperti siput. Aku minta Dito untuk mengirimkan bukti kejahatan Agun kepada Dena, terserah Dito bagaimana caranya yang penting mereka tahu. Jemari tanganku mengetuk berirama di atas meja kerja. Seharusnya Suci sudah mendengar berita terbaru penipuan yang dilakukan Agun yang marak di media sosial. Jadi sekarang, aku hanya perlu menunggu reaksi Suci. Seperti aku menunggu redanya air hujan yang deras mengguyur Jakarta sore ini. Seperti biasa, hujan sering menemaniku hilangkan buncahan rindu pada Suci. Namun tidak kali ini. Bulir air hujan yang terkena kaca jendela kantorku, tak mampu hapuskan kesabaranku. Aku menatap nanar layar ponselku, tidak sabar menanti kabar dari Suci. Kesabaranku yang setipis selembar tisu habis sudah. Membuatku berinisiatif untuk mengirim pesan te