Part 65. Lubang yang Sama

1709 Kata

Rafi Hubunganku dengan Suci sedang baik-baiknya. Mungkin saja aku kegeeran sih, tapi urasa dia sudah mulai membuka hati untukku, sedikit demi sedikit. Erlan memang benar, menaklukkan Suci itu diperlukan kesabaran. “Raf,” seperti biasa suara itu, bos sekaligus sepupu dan sahabat, langsung saja muncul di ruanganku. “Lan, kenapa sih elu macam jaelangkung? Datang tak diundang, ujug-ujug muncul gitu aja.” “Dih, gue dah ketok pintu dan ucap salam loh, elunya aja yang gak denger, dari tadi gue lihat elu malah ketawa-ketiwi sendiri. Sehat, Raf?” tanyanya. Bola mataku berputar ke atas mendengar itu. “Kayaknya elu lagi hepi-hepinya ya Raf, sejak Suci jadi lebih ramah?” “Iyes. Keliatan ya?” “Gimana gak keliatan, Raf, itu wajahlu aja cerahnya udah mengalahkan bulan purnama tahu gak sih? Seny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN