Rafi Renatta melihat ke ponsel kemudian melihatku, dia lakukan itu hingga tiga kali membuatku tidak sabar. “Natta, itu benar Suci?” tanyaku lagi, sedikit mendesaknya. “Iya, Kak. Ini benar dia. Wajahnya memang jadi lebih dewasa dibanding yang ada di foto ini sih, tapi aku yakin sekali mereka orang yang sama.” Kata Renatta mantap, mengembalikan ponselku. Aku mendesah penuh kelegaan. Akhirnya… akhirnya ya Tuhan, itu Suci. Suci-ku. Dan aku tahu di mana aku bisa bertemu dengannya tanpa aku perlu bertanya pada Rayan. “Kapan kamu akan ke butik itu lagi?” “Masih dua minggu lagi untuk fitting. Bikin gaun pengantin itu susah, Kak, gak bisa grusa-grusu.” “Hah? Dua minggu lagi?,” bahuku meluruh mendengar itu, "lama banget, Natta." “Iya. Aku kan bikin untuk kebaya akad, bridal gown sama kebay