Suci “Ci, gue yakin banget itu kecelakaan kemarin disengaja.” Kata Lui di sela kunyahannya. Kami bertiga sedang makan siang bersama setelah tadi aku mampir ke Rumah Sakit Mazaya untuk kontrol luka-luka kemarin. Sebenarnya, kak Rafi mengajakku makan siang tapi mendadak dia membatalkan katanya ada kerjaan dari mama. Ya sudah, aku terima saja ajakan makan siang Em dan Lui. “Aku juga berpikir seperti itu. Gimana hasil penyelidikan Luca?” tanya Em, mimiknya serius. “Itulah, anehnya dua kamera pengawas di ruangan ballroom rusak dan yang ada di koridor lorong juga rusak malam sebelumnya. Gimana gue gak tambah curiga? Gue yakin banget si Sheila itu ada hubungannya dengan ini.” Em menoleh ke arah Lui dengan wajah berpikir keras, “Lui, kamu gak ingat sesuatu?” “Hah, apaan? Jadwal operasi? Udah