Hal yang paling menyedihkan dalam hidup adalah saat harus berucap selamat tinggal kepada orang terkasih, seseorang yang ingin engkau habiskan sisa hidupmu bersamanya. Suci "Kak Raf, a-aku..." lidahku mendadak kelu. Sebenarnya aku terbangun saat kak Rafi meletakkan tubuhku di ranjang, membuatku bisa mendengar apa yang dia lirih ucapkan, walau itu seperti bergumam pada dirinya sendiri. Aku juga lihat pintu kamarku terbuka lebar dan Dena juga Santi duduk tidak jauh dari pintu kamarku yang terbuka. Andai waktu bisa diulang. Sebuah kalimat yang sangat menusuk hatiku terlalu dalam dan meninggalkan jejak luka. Sesungguhnya, aku juga berharap akan hal itu, tapi aku tidak mampu ucapkan. “Ada apa, Ci? Adakah sesuatu yang ingin kamu katakan?” tanya kak Rafi, dengan sangat lembutnya. Kakinya me