… Tuhan, kuatkanlah aku dan hatiku Rayan Ada yang tak pernah diajarkan oleh waktu, yaitu cara mengikhlaskan sesuatu yang sudah menjadi bagian dari napas kita. Aku menatap kosong langit malam sambil bertanya pada Tuhan, kenapa harus aku yang kehilangan, padahal aku yang paling mencintai? Hufft, Uci sayangku, semoga saja apa yang kulakukan ini benar, bukan sebuah kekeliruan yang akan menjerumuskan kami semua. Kami? Ya, aku, Suci juga Rafi. Aaagh, daripada aku semakin larut dalam kesedihan, lebih baik aku segera menelpon bapak, ibu juga tante Ambar dan om Wirya untuk membuat janji kami bertemu. Bagaimanapun juga, ini akan menyangkut mereka, orangtuaku juga orang tua Rafi. Aku sengaja membuat temu janji di hari yang sama dengan temu janji bersama Erlan, biar sekali jalan, beres. Agar