Rafi Kamar ini kembali sepi, hanya menyisakan suara Sheila yang mengobrol dengan antusias dengan mama. Aku pejamkan mata, tubuhku lelah, aku ingin istirahat dan mencoba mengais bayangan Suci yang tersisa di pikiranku. Selama hampir empat tahun ini, bukannya aku tidak pernah mencoba untuk menyerah pada keadaan dan melupakan Suci. Hanya saja, setiap kali aku mencoba membuka hati untuk menjalani kehidupan baru, bayangan Suci selalu datang. Ada kerinduan yang tak kunjung pudar, dan harapan yang tak pernah hilang, sungguh aku berharap suatu saat kami bisa kembali bersama. Namun, tiba-tiba Sheila datang, seperti badai yang tak pernah kuundang. Awalnya, aku tak terlalu peduli. Gadis cantik bertubuh molek itu, dengan senyumnya yang cerah, entah kenapa beberapa bulan terakhir ini, selalu hadir