63: YANG DITUNGGU-TUNGGU

1626 Kata

London, satu tahun kemudian. "Ne..." "Hmm..." "Ne..." Borne yang sedang mereview design untuk bangunan kantor hukum Ian dan geng Monyet di Jakarta menutup laptopnya, lalu bangkit, duduk di samping Debby yang terlihat begitu murung pagi itu. "Kenapa sayang?" Debby malah meneteskan air matanya, membuat Borne terbelalak. "Kenapa, By?" ulang Borne lagi. Debby membuka kaitan kancing piyamanya satu per satu, meraih kedua tangan Borne, lalu meletakkannya di kedua payudaranya yang tak tertutup pelindung sama sekali. "Ada yang aneh ga?" tanyanya lirih menahan isak. Borne menekan-nekan p******a istrinya, mencoba mencari keanehan yang membuat Debby menangis sedih. "Agak gedean sih kayanya," jawab Borne, bingung. "Iiih! Borne!" "Lho, salah ya? Apa ya yang aneh? Ga ada kayanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN