65: BENCANA

1810 Kata

Borne termenung seraya menunggu beberapa cup minuman hangat yang dipesannya. Ia benar-benar tak mengerti mengapa ia harus bersinggungan dengan orang-orang yang tidak bisa menjaga pusat keintimannya hanya untuk pasangan mereka. Sebut saja Ibunya sendiri, walaupun bisa dibilang hal itu adalah bagian dari masa lalu Rindang. Lalu Viona, dan kini Aldo. Apa yang tadi ia lihat seolah menegurnya keras, betapa Tuhan masih melindungi istrinya, membuat Debby berpisah dari pria yang memiliki hobi jajan di luar itu. “Mr. Adi?” “Ya?” “Here’s your order, Sir,” ujar barista café itu. Borne mengangguk, berdiri dari kursi yang ia duduki dan melangkah mendekat ke meja bar untuk mengambil pesanannya. “Ne?” Perkiraan Borne salah. Dipikirnya masa tak akan mempertemukannya dengan Aldo. Nyatanya, mant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN