Mirabell membolak-balikan tubuhnya di atas Barami. Dia tidak bisa tidur. Besok adalah bulan purnama yang dia tunggu dan akan jadi hari di mana dia kembali ke Jakarta. Semuanya berlalu begitu cepat. Hatinya begitu bahagia sekaligus sedih. Terlebih dengan perkataan Steve tadi. Lelaki itu tidak menahannya di sini tapi dia bisa melihat kekecewaan di mata Steve. Mereka tidak benar-benar sepakat berpisah, tapi Mirabell yang mengakhirinya. Mirabell mengubah posisinya menjadi duduk. Rasanya sesak sekali. Dia berdiri dari kamarnya dan menyibak tirai. Mirabell kaget ketika bertemu Amanda yang masih duduk di ruang makan. "Mau ke mana Mirabell?" gumam Amanda. "Boleh aku keluar sebentar? Aku butuh udara segar," gumam Mirabell. Dia hanya butuh untuk duduk di depan rumah Bernald sambil memandang binta