“Sudahlah jangan bertengkar, kalian ini lucu sekali,” tukas Mirabell. Elena mencebikkan bibirnya, kakaknya memang terkadang menjengkelkan seperti itu. Elena memasukkan tanaman herbal ke dalam tasnya. Gadis itu dengan semangat berjalan ke tempat yang lain. Mirabell dan Adero mengikutinya dari belakang “Tolong!” Langkah mereka bertiga terhenti ketika sebuah jeritan terdengar. Adero refleks mengeluarkan pedangnya, sementara Elena menarik mirabell untuk berlindung di belakang tubuhnya, matanya memicing waspada. “Ada apa?” tanya Mirabell dengan tatapan tegang. “Kalian tunggu di sini dulu, aku akan memeriksanya,” tukas Adero. Elena tak lantas mengangguk. Firasatnya buruk soal ini. “Tetaplah di sini, Kak. Bagaimana kalau ini jebakan?” tatap Elena dengan tatapan curiga. D’cius memang terkenal