"Lepaskan aku." Ucap Jihan dengan nada pelan, tanpa nada memerintah. Jihan tidak ingin membuat suasana hati Jota memburuk, itu sama halnya membuat dunianya semakin rumit. Lebih baik dia berpura-pura menerima semuanya tanpa melewati batasan. Jota masih menatap wajah Jihan yang tengah pasrah dalam dekapannya. Pria itu menatap dalam kedua bola matanya, merasakan setiap detak jantung Jihan dalam dekapannya. "Presdir Jota?" Jihan menekan dadanya agar menjauh, tubuh Jihan masih dalam posisi condong ke belakang. Pria itu sengaja tak membiarkan Jihan berdiri tegak! Semuanya sudah diperhitungkan olehnya. Jihan mengerjapkan kelopak matanya dengan gerakan pelan, dia masih menatap pria yang tengah menahan tubuhnya tersebut. Jota melihat wajah Jihan dengan sangat cermat. Pria itu sengaja tidak menjaw

