“Mama dengar kalian sudah ke dokter kandungan untuk promil, betul itu Bianca?” tanya Elina ketika keesokan harinya. Bianca sedikit terkejut karena dia sendiri belum memberitahu langsung kepada Elina, tapi ia tahu bahwa pasti Dion yang menceritakannya. “Iya, Ma. Sekitar bulan lalu.” “Lalu apa hasilnya?” “Hasil tes-nya baik-baik saja, Ma.” Elina mengangguk mengerti. Matanya tidak menatap Bianca melainkan fokus mengaduk adonan pancake. “Kalau begitu, tidak ada yang harus dikhawatirkan lebih karena peluang kalian bisa punya anak itu jadi semakin besar. Kamu kan di rumah saja, tidak ada kegiatan berat, jadi harusnya sebelum Bima menikah kamu bisa hamil.” Baru kali ini lagi setelah kejadian awal-awal pernikahan mereka yang membuat Elina berhenti bertanya-tanya. Kali ini Elina memul