“Apa yang kamu katakan itu benar, Bim?” tanya Elina dengan nada suara tegas memandang putra keduanya tajam.
Bima berdiri mematung setengah bingung dengan situasi ini karena tidak menyangka kalau Mamanya sampai mendengar pengakuan Bima yang diutarakan kepada Bianca beberapa saat yang lalu.
“Jawab, Bim!” jerit Elina.
Bianca tersentak kaget sekaligus menyadarkannya dari rasa terkejut akibat kebenaran yang diungkapkan oleh Bima beberapa menit yang lalu. Ia mendekati Elina dan merangkul Mama Mertuanya bermaksud untuk menenangkan wanita itu.
“Iya, Ma. Itu benar,” Bima akhirnya menjawab dengan suara pelan dan sambil menunduk.
“Jawab yang benar!” Elina masih berteriak yang dimana membuat Papa nya ikutan turun ke bawah untuk memeriksa keributan apa yang sedang terjadi malam ini.
“Kinan
