Yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Mobil yang dikendarai oleh Dion melaju cepat melewati beberapa mobil dalam tol bebas hambatan. Angka speedometer terus bergerak ke kanan tanpa ia pedulikan apapun konsekuensinya. Hingga dalam waktu tempuh yang terbilang singkat itu, dirinya sudah berada di depan sebuah rumah dalam komplek perumahan yang asri. Jika tadi Dion terlihat sangat terburu-buru untuk bisa sampai ke tujuannya. Kini justru dia terpaku cukup lama di balik kemudi dengan tatapan kosong. Dia sudah menentukan pilihannya, hanya aja yang ditakutkan olehnya adalah pilihannya itu akan membuat semua orang yang terlibat mengalami rasa sakit yang hampir sama besarnya. Perlahan, Dion membuka pintu mobil dan kakinya dengan mantap melangkah memasuki pekarangan rumah yang sudah terasa asin