"Hmmph..." Ayu berusaha keras mengeluarkan suaranya dari mulutnya yang tersekap sambil meronta-ronta sekuat tenaganya. Tubuh itu terlalu kuat menyekapnya sehingga Ayu pun tidak bisa bergerak bebas. Hampir saja Ayu berteriak keras ketika tangan besar itu terlepas dari mulutnya. "Aa ... Bang?" seru Ayu tertahan setelah membalikkan badannya menghadap ke tubuh tinggi besar itu. Dia sangat terkejut. Said ada di depannya, tersenyum menyeringai ke arahnya. "Abaaaang," teriak Ayu tertahan seraya menutup mulutnya yang menganga tidak percaya. Ayu menyadari bahwa dirinya masih berada di ruang perpustakaan. Untung saja tidak ada orang selain mereka di sana. Ayu yang senang dengan kehadiran Said, langsung memeluk Said kuat-kuat. Segenap rindu dia tumpahkan saat itu hingga dia terisak. "Surprise,

