Seharian ini, Meira di tawan Igo berada di ruangan kerjanya. Igo secara langsung menghubungi bagian audit untuk memintakan ijin Meira kalau tidak bisa ikut bergabung bekerja hari ini. Meira sama sekali tidak berkutik. Ia duduk di kursi kebesaran milik Igo. Awalnya Meira duduk tegang. Lama -lama, Meira duduk bersandar di kursi itu dengan nyaman. "Aku keluar sebentar ya," pamit Igo pada Meira. Meira mengangguk kecil dan menjawab dengan singkat, "Ya." Igo keluar menuju pantry. Seperti biasa, ia membuatkan Meira s**u putih agar kekasihnya lebih terlihat bersemangat. Tak lama, Igo kembai lagi dan melihat Meira sedang sibuk melihat -lihat bagian rak lemari kaca yang tertutup. "Kamu cari apa, Sayang?" tanya Igo dengan nada lembu. Ia membawa satu gelas s**u yang kemudian di letakkan di meja