35

808 Kata

Semua pesanan itu habis tak bersisa. Piring dan mangkok bersih semua. Tidak ada sisa makanan atau bumbu yang menempel. Gelas berisi matcha pun sudah habis tiga. Igo menggelengkan kepalanya pelan. Ia tidak percaya melihat ini semua. Meira seperti titisan hantu yang kelaparan. Awalnya sih, Meira makan dengan cantik seperti puteri keraton. Lama -lama ia beringas seperti orang kelaparan dan sangat kalap. "Udah kenyang?" tanya Igo melihat Meira yang mulai kemekaran perutnya. "Hmmm .. Kenyang pake banget. Kalau au tidur sepanjang jaan gak apa -apa?" ucap Meira yang mulai meraakan kantuk. "Gak apa -apa," jawab Igo. "Makasih ..." jawab Meira senang. Meira dan Igo melanjutkan perjalanan pulangnya lagi menuju kota Jakarta. Keduanya sudah berada di dalam mobil dan benar saja, Meira sudah terle

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN