Lebih dari setengah jam, Bimo pun sudah selesai membawa satu kantong pastik berisi makanan yang akan ia bawa ke rumah. Bimo sudah masuk ek adalam mobil dan meletakkan bungkusan itu di jok belakang. Ia melirik ke arah Meira yang terlihat gelisah. "Kamu kenapa?" tanya Bimo menatap Meira dengan lekat "Euh ... Gak apa -apa," jawab Meira lirih sekali. Ia menahan sesuatu yang sama seperti ebberapa bulan lalu. Bedanya ini terjadis etelah ia menikmati cokelat sedangkan dulu ia mengaami hal sama setelah menikmati minuman cokelat. Sama -sama dari cokelat masalahnya. Mera menatap Bimo dengan tajam dan menahan napasnya agar tida terdengar memburu. Kalau Bimo tahu, Bimo bisa merasakan kalau Meira masuk ke dalam jebakannya. Entah apa maksudnya lelaki yang katanya sebagai keutua timnya itu. Kadang t