Igo menarik pelan Meira agar masuk ke dalam lift yang ukurannya memang lebih kecil dari biasanya. Igo menekan satu tombol dan pintul lift tertutup lalu perlahan terasa sedang bergerak naik ke lantai tujuan mereka. "Kamu lupa aku kerja di lantai berapa?" ucap Meira tiba -tiba saat kedua matanya terkejut melihat angka tujuh menyala disana. "Gak lupa. Ruangan kamu di lantai tiga kan?" awab Igo santai. "Iya. Kenapa tujuh yang kamu tekan?" tanya Meira dengan lirikan sinis. Igo hanya tersenyum lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Meira. Ia sengaja menemplekan pipinya di pipi Meira. "Ikuti aku saja dan jangan berani -berani melepaskan diri dari genggamanku," titah Igo menegaskan. Dengan cepat, Igo mengecup pipi Meira dengan lembut. Tentu saja, Meira begitu terkejut denga perlakuan Igo. "