59 (TAMAT)

793 Kata

Hari -hari berlalu begitu cepat. Meira semakin sering merasa kontraksi ringan, dan Igo makin siaga setiap kali istrinya mengeluh perutnya kencang. Suatu malam, tepat ketika hujan turun rintik-rintik, Meira tiba -tiba menggenggam tangan suaminya erat. "Mas … perutku sakit banget. Kayaknya waktunya deh …" suaranya bergetar, wajahnya pucat. Igo langsung panik, tapi berusaha tetap tenang. "Oke, oke … kita berangkat sekarang." Ia buru -buru mengambil tas perlengkapan bayi yang sudah disiapkan sejak minggu lalu. Dengan hati -hati, ia membantu Meira berjalan ke mobil. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Igo terus menggenggam tangan istrinya, berusaha menenangkan meski jantungnya sendiri berdetak kacau. "Ra, aku di sini. Tarik napas, hembuskan … kamu kuat, sayang." Di ruang bersalin, Mei

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN