Igo masih dengan tenang mengaduk bubur itu dan menyuapi Meira tanpa ada perasaan berdosa sedikit pun. Raut wajahnya pun tetap sama. Tidak ada rasa gugup, pani atau malu -malu. Igo tetap tenang, datar dan seolah seperti tidak terjadi apa -apa. Mungkin kalau Meira yang di posisi Igo saat ini sudah pasti, panik, gelisah, salah tingkah, baper parah dan wajahnya merona seperi memakia blush on. Meira kembali membuka mulutnya tetapi dengan ragu. Ia malu bukan main. Siapa yang megungkapkan dan siapa yang malu -malu. Jelas malu, Meira diam -diam sudah menumuhkan rasa sukanya pada Igo. Bedanya, Meira tida bisa gamlang mengungkapkannya seperti Igo. Lebih aman menyukai lelaki yang jelas walaupun kastanya biasa saja. Di bandingkan dengan lelaki yang memiliki jabatan bagus tetapi haus akan belaian