"Brad, katanya ada adik kelas baru, gila anaknya cantik banget." ucap Kiba sang biang gosip di kelas ini.
"Yoi, dia sabahatnya Zuri pacarku." ucap Hitoshi alias Hito.
"Wah mantap jadi penasaran yuk setelah pelajaran selesai, kita segera ke kantin, pasti mereka ada di sana." ajak Arashi antusias.
Hari pertama Sakura sekolah di Tokyo international School, sudah menggemparkan seisi sekolah itu. Pasalnya, Sakura adalah siswi tercantik di sana. Wajahnya yang blasteran Jerman dan warna rambutnya maroon natural membuatnya nampak menonjol dari gadis yang lain.
"Yay! akhirnya kita sekelas lagi, Ra." ucap Zuri kegirangan saat gadis cantik itu memasuki kelasnya. Sakura hanya membalasnya dengan senyum bahagia yang sangat cantik.
Sakura dan Zuri memang bersahabat dari kecil, hanya saja karena perceraian orang tua Sakura mereka berpisah Zuri di Tokyo dan Sakura di Hokkaido.
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi.
"Ra aya kita ke kantin, sambil kita keliling sekolah ini." ajak Zuri.
"Ayo, Ri."
Mereka serentak pergi ke kantin, Kano, Hitoshi, Arashi dan Kiba terkecuali Kenzi yang dari tadi hanya cuek dan malah pergi ke ruang ganti baju untuk berganti baju olahraga, karena setelah istirahat adalah pelajaran olahraga basket kesukaannya.
"Ra! ituu pacarku, Hito." tunjuk Zuri kepada rombongan kaka kelas cowok yang menuju meja mereka.
"Yang mana, Ri?”
"Tuh yang paling putih, ganteng kan pacarku." ucapnya sambil melambaikan tangan kepada Hito.
"Sayang." ucap Hito.
"Hai sayang, ini aku mau ngenalin sahabatku namanya Sakura."
"Sakura." sambil menyalamkan tangannya.
"Aku Hitoshi panggil saja Hito."
"Hai Sakura, kenalkan aku Kano." langsung ikut nimbrung.
"Aku Arashi."
"Dan aku Kiba." mereka bergantian menjabat tangan Sakura.
"Gila cantik dan manis banget." batin Kano.
"Kamu pindahan dari Hokkaido ya." tanya Arashi
"Iya kak, semoga kalian berkenan ya temenan sama aku."
"Pasti lah mana mungkin kita ga mau temenan sama gadis secantik kamu." Kiba langsung menggombal.
Tiba tiba datang Kenzi yang sudah memakai baju olahraga menuju meja mereka.
"Nah itu ketua geng kita akhirnya datang." ucap Arashi.
Kenzi tertegun dengan pemandangan didepannya, gadis itu, gadis yang membuat dia tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini karena tak mampu melupakannya sejak pertemuan pertama mereka di Dark in Tokyo.
"Perkenalkan nama saya Saku-u-u" ucap Sakura terbata memulai untuk berkenalan terlebih dahulu, namun Kenzi mengabaikannya dan tak membalas jabatan tangan Sakura.
"Kalian malah di sini ayo kita ke lapangan." Kenzi malah memerintah anggotanya untuk segera kelapangan lalu berlalu pergi.
"Iya, iya." mereka serempak pergi dan mengekor ke Kenzi.
"Ken, kamu kenapa? ada anak gadis secantik itu kamu cuekin." tanya Kano.
"Tidak tertarik." ucap Kenzi datar.
Padahal saat pertama melihatnya jantungnya berdetak kencang ada rasa bahagia muncul di hatinya, tapi Kenzi tetaplah Kenzi, tingkat gengsinya sudah terlalu tinggi untuk mengakui perasaannya.
"Ra yang sabar ya, kaka kelas yang satu itu memang nyebelin, tampan sih tampan tapi dingin dan playboy." ucap Zuri kepada Sakura.
"Tak apa, Ri." ucap Sakura tersenyum manis, kalo orang normal dicuekin pasti akan bete tapi Sakura malah menyeringai senang, hatinya bergemuruh semakin tertarik kepada The King Of The Road itu.
"Lihat saja, aku pasti bisa menakhlukkanmu." batin Sakura sambil menatap wajah tampan Kenzi dari kejauhan.
Kenzi sedang berlatih di lapangan basket, tapi dia tidak konsentrasi. Pikirannya hanya tertuju pada gadis yang baru saja dia temui. Beberapa umpan bola yang harusnya masuk, tak satu pun masuk.
"Ken, kamu baik baik aja kan?" tanya Arashi.
"Iya semenjak menang balapan lawan Akari kemarin kamu aneh, Ken" sambung Hito.
"Biasanya kamu happy-happy sama wanita-wanitamu, tapi saat itu malah pengen sendiri dan kabur balik ke mansion" ucap Kano.
"Entahlah, aku hanya sedang tidak mood" jawab Kenzi datar dan memulai latihan kembali.
Dari Arah lain, Sakura sedang memandang Kenzi yang sedang bermain basket, ya Sakura pun merasakan hal yang sama saat pertemuan pertama mereka kala itu tapi Sakura merasa Kenzi bukanlah laki-laki yang mudah ditaklukan meskipun kabarnya Kenzi mempunyai banyak wanita.
Mata onyx dan emerald itu pun bertemu kembali, saat Kenzi tidak sengaja melihat ke arah posisi Sakura. Jantung mereka sama sama bergetar.
"Kenapa kau mempunyai mata seindah itu, Sakura?” kata yang hanya bisa Kenzi ucapkan dalam hatinya.
“Kenzi! bagaimana pun aku harus mendapatkanmu.” batin Sakura sambil tersenyum.
***