Semua anggota The StrongS tampak cemas menunggu di luar ruang ICU.
Kano di rawat di Tokyo International Hospital.
Kenzi yang dari tadi mondar-mandir tak karuan, menunggu Akari yang sedang mendonorkan darah untuk Kano.
Kenzi sangat berusaha untuk menyelamatkan Kano, dia pula yang mencari darah untuk Kano. Menelpon rumah sakit terbaik di Tokyo.
Sakura melihat itu sangat tersentuh, Kenzi yang nampak dingin dan suka memerintah anggota gengnya tersebut, ternyata begitu peduli pada anggota gengnya.
Sakura menghampiri Kenzi yang tengah gelisah,
"Ka Kano akan baik baik saja" ucap Sakura sambil memegang tangan Kenzi.
Hati Kenzi perlahan tenang, tatapan Sakura memang meneduhkan hatinya.
Sakura mengajak Kenzi untuk duduk.
Waktu menunjukan pukul 3 malam.
"Cerry kau harus pulang, kau harus beristirahat"
"Kau yang lebih perlu istirahat Eagl, kau begitu terlihat lelah"
"Aku sudah biasa Cerry, pulang lah, orangku akan mengantarnu"
"itu, aku bisa pulang sendiri"
"Harus di antar !!" nada bicara Kenzi agak tinggi.
"Maaf bukan maksud membentakmu, aku hanya tak ingin terjadi apa apa padamu" ucap Kenzi.
"Baiklah aku akan pulang"
"Aku akan menelpon orangku, namanya Hatori, dia yang akan mengantarkanmu"
"Jika perlu apa apa hubungi aku Eagl, aku pun tak ingin terjadi apa apa padamu" ucap Sakura
Kenzi mengangguk sambil tersenyum.
Diperjalanan pulang Sakura.
"Apa aku boleh bertanya, Hatori?"
"Iya bagaimana Nona" jawab Hatori sambil nengok sedikit kebelakang, mereka memakai mobil Kenzi.
"Apa Kenzi memang seperti itu? sangat peduli kepada teman-temannya?"
"ya begitulah tuan muda, dia selalu mementingkan teman-temannya melebihi dirinya sendiri"
"Apa nona kekasih tuan muda?"
"eee bukan" jawab sakura.
"Saya kira nona kekasih tuan muda, kalian terlihat sangat dekat"
"Tetaplah bersama tuan muda nona, tuan muda terlihat bahagia bersama nona"
"Bukannya Kenzi punya banyak wanita?"
"Semenjak bersama nona, saya tidak pernah melihat tuan muda bersama siapapun selain nona"
"Benarkah?" batin Sakura.
Dan Sakura pun hanya terdiam melamun sepanjang perjalanan.
***
"Sudah kuduga semua ini disengaja !!" ucap Arashi sambil melempar berkas laporan dari Hatori.
"Tak kusangka ada yang tega menyelakai Kano" ucap Hito.
"Bukan Hito, pelaku tidak mengincar Kano"
"Maksudmu Ken??"
"Mobil yang disabotase bukan mobil Kano, tapi mobilku, sudah pasti pelaku itu mengincarku bukan Kano" jawab Kenzi.
Semua anggota terdiam dan menyetujui pernyataan Kenzi, mereka tampak tegang. Siapa yang berani-beraninya ingin melukai ketua mereka.
"Tidakkah kita curiga salah satu diantara kita ?!!" ucap Arashi agak keras. namun dia sedikit melirik Neiji.
"Aku setuju denganmu Arashi, orang yang tau garasi mobil balap kita, hanya kita berlima !!" ucap Hito, dia pun melirik Neiji juga.
"Dan semua ini terjadi saat kau pulang Neiji" ucap Arashi.
"Kenapa saat kau tiba di Tokyo, kau tidak langsung menemui kita?" tanya Hito.
"Akuuu-u" Neiji ingin menjawab tapi ragu ragu.
"Dan Kau !! Kau sangat panik saat Kano akan memakai mobil Kenzi !!" ucap Arashi sambil menghampiri Neiji dan mengangkat kerah bajunya,
"Hei heii kenapa kalian ini, sudah sudah" ucap Kenzi meleraikan.
"Kau selalu saja membelanya Kenzi, tidak kah kau liat, bagaimana Neiji sesungguhnya" ucap Arashi marah dan dia berlalu pergi dari markas.
"Dari awal aku memang tidak setuju, Si Takana ini masuk ke geng kita, tapi kau selalu membelanya Kenzi!" Hito ikutan marah dan menyusul pergi meninggalkan markas.
Neiji hanya membisu diam seribu bahasa.
"Aku percaya padamu Nei, biarkan mereka menenangkan diri" ucap Kenzi.
"Aku pergi dulu Nei, jaga dirimu baik-baik"
Kenzi pun meninggalkan Neiji sendiri di markas.
"Aku tak akan membiarkan the StrongS hancur!!" batin Kenzi.
***
Kenzi melaju dengan motornya di temani hujan rintik. Hatinya benar benar tak menentu, Kano masih koma di rumah sakit sudah hampir 2 minggu dan sekarang Anggota mereka terpecah, itu benar-benar membuat Kenzi frustasi.
Kenzi terus memacu motornya tak taHu akan kemana.
Tapi dia teringat seseorang.
Dia langsung menuju kesana.
"Ting tong" Suara bel apartemen berbunyi.
"Siapa? ujan-ujan begini" gumam Sakura dalam hati.
" Eaaaglll" ucapnya sambil melihat keadaan Kenzi yang teramat kacau. Baju dan rambutnya sedikit basah, wajah dengan kantung mata kurang tidur dan tatapan yang sendu.
"Cerry aku membutuhkanmu"
Sakura membawa handuk dan membuatkan Kenzi air teh panas.
Kenzi belum berkata sepatah katapun dia hanya terdiam tertunduk lesu.
"Cerry aku bukan ketua yang baik"
"Aku mengacaukan semuanya"
Sakura memegang tangan Kenzi.
"Ceritakan apa yang terjadi" ucap Sakura.
Kenzi mulai menatap Sakura dan mulai menceritakan semuanya.
Sakura mendengarkan cerita Kenzi dengan seksama. Dia sangat mengerti perasaan Kenzi.
"Kau tahu, dulu saat aku masih SMP, ada salah satu temanku di kelas di tuduh mencuri uang dari salah satu orang terkaya di kelas karena dia miskin, dia di keluarkan dari sekolah padahal belum ada bukti kuat, tak lama dari itu ternyata pelaku tertangkap dia adalah anak penjaga sekolah karena kepergok sedang mangambil uang, dari situ aku tak pernah berani menuduh orang tanpa bukti atau aku tidak melihat langsung" ucap Sakura.
"Jadilah bijak eagl, berpikirlah dengan Jernih"
"Aku yakin masalah seperti ini bukan apa-apa bagimu Eagl"
"Kau hanya perlu menyelidiki kasus ini dari sudut pandang lain"
Ucapan Sakura barusan membuat Kenzi terpaku diam sebentar dan berpikir.
Sebelum pergi dari apartemen Sakura, Kenzi memeluk dan mencium bibir Sakura sebentar dan itu membuat jantung Sakura berdegup kencang apalagi perkataan Kenzi yang masih terngiang-ngiang.
"Cerry, apapun yang terjadi tetaplah bersamaku, aku benar benar tidak bisa hidup tanpamu"
Kenzi pergi dan langsung menelpon seseorang.
"Hatori aku ada tugas baru untukmu" .
***