Jam masih menunjukkan angka sebelas dan mereka masih berkumpul untuk meyakinkan Luna agar mau menerima lamaran, Johanes, saat tiba-tiba Nano akhirnya sadar dan langsung melihat Johanes yang berdiri tidak jauh dari tempat dia tidur. "Papa." Panggil bocah itu dan Johanes langsung mendekat untuk menerima kedua lengan Nano yang dia angkat dan Johanes yakin jika Nano ingin di gendong, tapi Luna lebih dulu menerima uluran tangan itu dan mengangkat tubuh mungil putranya. "Kakak mau sama, Om Johanes." Ucap Nano lagi saat memalingkan wajahnya menatap ke arah Johanes. Johanes juga langsung memutari brankar itu agar bisa mengambil tubuh mungil Nano dari ibunya, Luna. Luna tidak kuasa, karena Nano juga memberonta di gendongannya agar bisa pindah ke gendongan, Johanes. "Oh, kesayangan Om. Kenapa