Belum ada yang terucap di bibir Marta dengan sikapnya yang tidak biasa pada Luna, karena saat itu juga ibu Taupik datang dan mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam dan membuatkan minuman untuk tamu Luna, juga Rafa dan Luna. Sementara Marta masih terlihat menahan dadanya karena nyeri. Luna kembali menggenggam satu tangan Marta yang masih berada di atas pahanya dan Marta masih terlihat menghapus air matanya dengan gumpalan tisu yang Luna berikan. "Jadi sebenarnya apa yang terjadi dengan ibu?" Tanya Luna lebih dulu saat ibu Taupik meletakkan dua cangkir teh di depan Rafa dan Marta, dan satu gelas air putih untuk Luna. Marta masih sesenggukan dan kembali mengusap air matanya sementara Rafa dan ibu Taupik hanya menyimak apa yang akan di katakan wanita paruh baya yang masih terlihat enerjik