POV Rafa. Aku memeluk tubuh istriku dengan rasa yang bergetar. Ada ketakutan yang tidak pantas aku rasakan saat ini. Aku yakin, sangat yakin jika Luna istriku hanya mencintaiku dan tidak ada keraguan dia hatiku untuk perasaan itu. Ku kecup berkali-kali rambut di kepalanya sambil membisikkan seribu kata cinta untuknya, seolah itu adalah mantra untuk mengikat dia seumur hidupnya agar tetap bersama ku. Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Meskipun aku terlalu jauh dari kata sempurna untuk seorang, Luna Shahnaz, tapi aku akan tetap mencoba memberinya kebahagiaan, dan hanya kebahagiaan. Aku bukan laki-laki yang bisa di katakan buruk, tapi tidak juga bisa di katakan sempurna, karena aku sadar, kehidupan ku sebelum bertemu dengannya terlalu kelam dan untuk mengingat itu saja, aku akan meras