Nayla kalut bukan main. Di kepalanya terngiang pada daftar korban terbaru yang diperbarui dan kabar dari bandara yang masih kacau. Nayla sudah membaca dan menelaah informasi itu. Dari separuh data yang diterima tak ada nama Raivan. Di pelukannya, Bhanu tertidur setelah sebelumnya menangis lama. Tadi Fadlan sempat mencoba menenangkannya, tapi pelukan Nayla jugalah yang akhirnya meredakan tangis si kecil. Ia menimang sayang Bhanu, membelai rambut halus anaknya seolah menyalurkan seluruh cintanya. Jangan tanyakan hatinya saat ini, remuk. Kenapa hidupnya selalu harus melewati jalan seperti ini? Tidak memiliki orang tua dan kini diuji dengan kehilangan. Nayla buru-buru menggeleng. Tidak. Ini bukan kehilangan. Raivan akan selamat. Ia harus selamat. Kalimat itu menjadi mantra yang terus ia ul

