Pesawat menembus langit, meninggalkan daratan yang tak lagi menyisakan harapan. Jasad Raivan dibawa pulang ke tanah air. Kali ini mereka naik pesawat bertiga. Namun hanya Nayla dan Bhanu yang duduk berdampingan di kursi kabin kelas bisnis. Sementara Raivan, terbujur kaku dalam peti jenazah—berteman sunyi di ruang cargo–hanya menyertai perjalanan mereka dalam keheningan. Tak ada pengumuman khusus dari awak kabin, tak ada yang tahu bahwa salah satu penumpang pesawat ini bukan lagi seorang yang bernyawa. Nayla duduk mematung menatap awan di balik jendela. Air matanya mengalir tanpa suara. Sementara, Bhanu sibuk sendiri di pangkuan Nayla memainkan mainannya. Kemudian, Si kecil berbalik –tiba-tiba memeluk tubuh Nayla. Seketika Nayla tersadar, mengerat pelukannya pada anaknya. Di peluk Na

