Apa sebenarnya yang membedakan benci dan cinta? Hati Nayla mengadu mencintai Raivan, tapi juga benci bersamaan. Meski begitu, Nayla memutuskan pulang. Bukan karena Raivan, tapi karena Bhanu. Ia tak sanggup mengelak, ia sangat merindu anak itu. Syukurlah, Bhanu baik-baik saja. Nayla mengerjap pelan saat Raivan menuntunnya ke sisi tempat Bhanu yang tertidur pulas. "Bhanu anakmu, Nay," bisik Raivan, masih memeluknya dari belakang—kali ini lebih erat. "Tidak akan ada perpisahan, Nay. Kita rawat dan jaga Bhanu sama-sama." “Bhanu ... Bhanu anakku?” suara Nayla gemetar, penuh ketidakpercayaan. Raivan mengangguk, membenarkan. Air mata jatuh pelan dari pelupuk Nayla saat ia menatap wajah mungil di hadapannya. Damai dan polos. Meski sadar diri Bhanu bukan darah dagingnya, tapia nak itu begitu

