Bunda Zara meminta Nayla bersabar dan mendengarkan langsung dari Raivan saja. Beliau tak sanggup mengatakannya lebih dulu. Nayla pun tak menunjukkan reaksi berlebihan. Ia sedang tak ingin membayangkan apa pun tentang rencana suaminya. Tangannya terulur, mengusap lembut pipi Bhanu yang gembul. Senyum tipis menghiasi wajah Nayla, menatap buah hatinya yang terlihat sangat damai. “Bhanu senang sekali, pasti, bersama Bundanya,” ucap Bunda Zara perlahan. Nayla menoleh sekilas, lalu mengangguk pelan menyetujui. “Maafkan Bunda, ya, Nak,” lirih Bunda Zara kemudian. Suaranya terdengar sarat penyesalan. Kemarin itu Bunda lengah. Bhanu jatuh dari kasur karena Bunda meletakkannya terlalu pinggir saat mengganti diaper-nya. Bayi yang mulai gemar telungkup itu jatuh dari kasur saat akan berbalik. Nay

