Bab 45 : Penuh Gelora

1735 Kata

“Bukankah ini momen yang paling kita tunggu, Sayang?” bisik Raivan seraya memeluk Salsa, membenamkan wajahnya di perut sang istri yang telah membesar. Hangat, penuh cinta—seolah dunia hanya milik mereka berdua. Salsa tersenyum kecil sambil mengelus kepala suaminya yang bersandar manja. Raivan sempat menolak saat ia menyuruh suaminya berbelanja bersama Nayla untuk keperluan bayi mereka. Bagi Raivan momen seperti ini terlalu berharga untuk dibagi. Raivan ingin merayakan setiap detiknya hanya bersama Salsa, istri yang telah mengandung darah daging mereka. “Aku nggak bisa jalan lama-lama, Mas,” gumam Salsa. “Kamu tahu sendiri, sebelum hamil saja aku gampang lelah … apalagi sekarang bawa perut segede ini,” godanya pada diri sendiri. “Duduk di kursi roda?” tawar Raivan, wajahnya yang ceria k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN